MAN 3 Malang Kelola Bisnis Untuk Hidupi Madrasah
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Malang mengembangkan sejumlah inovasi untuk menyokong pembiayaan di sekolahnya. Salah satunya adalah peningkatan usaha mandiri untuk membantu meringankan beban pendidikan siswa. Sejumlah bisnis yang sudah dijalankan oleh sekolah seperti pertokoan, penjalanan ruang penginapan, restoran, kafe, travel, cucian mobil, dan lainnya. Usaha mandiri ini sudah menjadi salah satu pemasok biaya pendidikan yang cukup banyak.
“Dari usaha mandiri yang kami jalankan itu, kami bisa memperoleh sekitar 800 juta dalam satu tahun. Ini adalah angka yang cukup besar untuk dana bantuan pendidikan dan operasional sekolah. Kami terus meningkatkan usaha mandiri ini,” ungkap Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd., Kepala MAN 3 Malang.
Program pengelolaan bisnis ini lanjutnya, diharapkan bisa menyukseskan program pemerataan pendidikan yang digagas oleh pemerintah. Yakni memberi kesempatan semua anak meraih cita-citanya. Banyak hal yang dilakukan oleh sekolah, di antaranya subsidi silang, peningkatan usaha mandiri, dan kerjasama dengan M3M Community.
“Kami melakukan ini untuk membantu pembiayaan biaya pendidikan siswa. Banyak orang berpikir kalau semuanya adalah tanggungan sekolah, tetapi kami juga memerlukan bantuan dari masyarakat juga untuk pelaksanaannya,” kata dia.
Pelaksanaan subsidi silang dilakukan oleh pihak komite sekolah. Program ini membantu peringanan biaya pendidikan siswa. Siswa yang termasuk kurang mampu akan mengeluarkan biaya lebih sedikit dibanding siswa yang lebih mampu. Pelaksanaannya hampir sama dengan di universitas-universitas, hanya saja biaya pendidikan siswa yang mampu tersebut sebagian digunakan untuk membantu biaya pendidikan siswa yang kurang mampu.
“Sekarang, siswa yang kurang mampu tidak menanggung biaya pendidikan sendiri. Mereka mendapatkan bantuan dari biaya pendidikan siswa yang mampu. Program ini sudah berjalan beberapa tahun ini. Hasilnya pun baik,” tuturnya.
M3M Community didirikan oleh warga MAN 3 Malang dan beberapa orang yang peduli dengan pendidikan. Komunitas tersebut baru saja dibentuk dan baru akan launching pada (15/8/14) nanti. Mereka bergerak di bidang pencari donatur, pembagian kupon bantuan, dan beberapa usaha yang lainnya. “Saat ini, mereka sudah mengumpulkan dana sebanyak 60 juta. Semua dana itu akan diberikan kepada 40 siswa sebagai bantuan biaya pendidikan mereka. Penyerahannya akan dilaksanakan pada saat launching nanti,” tuturnya. (MalangPost)