Muwaddaah Akhirissanah 2016

Penampilan Opera Muwadda’ah-1

Ada yang berbeda dengan Muwadda’ah Akhirissanah tahun ini. Acara rutin yang diselenggarakan oleh Ma’had Al-Qalam sebagai persembahan terakhir untuk santri kelas XII itu biasa dilaksanakan di aula MAN 3 Malang dengan konsep indoor. Namun, kali ini Muwadda’ah tampil dengan konsep yang berbeda, yakni konsep outdoor, dilaksanakan di luar aula MAN 3 Malang, yang menjadi penampilan perdana untuk Muwadda’ah selanjutnya. Panggung yang sangat megah disertai background yang indah, dilengkapi dengan penataan lighting yang begitu memukau, tak ketinggalan terdapat pula taman, jembatan, serta banyak penampilan yang menandakan bahwa acara ini begitu luar biasa. ART SHOW Muwadda’ah Akhirissanah 2016 berisi harapan bahwa generasi muda Bangsa Indonesia dapat berkarya dengan tidak melupakan semangat ukhuwah Islamiyah.

Penampilan Material Art

Berbagai atraksi unik dan seru saling bersatu padu. Diawali oleh penampilan pra acara, banjari & Ghina ‘arabiy. Disusul pembukaan yang ditandai dengan pemukulan gong oleh ustadz Gunawan selaku kepala Ma’had Al-Qalam MAN 3 Malang. Dan dilanjutkan dengan berbagai penampilan yang fantastis. Grand Opening (GO), persembahan dari kelas XII, perkusi, nasyid, campursari, tari saman, tari bambu, puisi, opera, pantomim, lukis, Indiana crew, Funky Papua, Muwadda’ah Martial Art dan diakhiri dengan menyanyikan lagu berjudul “Langkah Juangku” hasil karya santri Ma’had Al-Qalam Al-Islami . Alhamdulillah, berhasil membuat penonton terkesima hingga tak terasa bahwa acara berakhir sudah.

Tentu, Muwaddaah Akhirissanah memiliki banyak kisah. Indahnya perjuangan, manisnya cobaan, cantiknya ujian berhasil terlewati dengan senyuman. Kerja keras, latihan hingga penampilan semua dilakukan bersama. Sungguh, salah satu acara terbesar di Ma’had Al-Qalam ini mampu membuat semua orang rindu. Rindu akan indahnya kehidupan di Ma’had Al-Qalam, yang mana bisa dijadikan sebagai bekal untuk menghadapi perkembangan kehidupan di masa mendatang. Muwadda’ah Akhirissanah 2016. “Yes, We Can. Allahu Akbar”